Selasa, 01 Oktober 2013

penalaran deduktif



Nama        : Dewi Febriyanti
NPM         : 21211955
Kelas        :3EB22
Penalaran Deduktif

Penalaran adalah proses berfikir, mencari suatu pemahaman atau penalaran dari suatu pengamatan atau peristiwa yang dapat menghasilkan suatu pengertian atau kesimpulan.
Deduktif yaitu metode berfikir yang berawal dari hal-hal umum dan kemudian dihubungkan kedalam bagian-bagian khusus (umum-khusus).
Jadi yang dimaksud dengan penalaran deduktif adalah penalaran pada suatu peristiwa umum yang kebenarannya sudah diketahui atau dipercaya dan diakhiri pada sutu kesimpulan yang bersifat lebih khusus.

Jenis-jenis penalaran deduktif:
1.     Silogisme Katagorial       : Silogisme yang terjadi dari 3 proposi
2.    Entimen                          : Silogisme yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan kemudian hanya dikemukakan hanya premis minor dan simpulan
3.    Silogisme Akternatif      : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif
4.    Silogisme Hipotesis        : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berproposisi konditional hipotesis

Didalam penalaran deduktif juga terdapat penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi 2 yaiutu :
1.     Penarikan kesimpulan secara langsung
2.    Penarikan kesimpulan secara tidak langsung

Penarikan kesimpulan secara langsung yaitu penarikan kesimpulan yang diambil secara premis. Premis adalah posisi tempat menarik suatu kesimpulan.
1.     Semua S adalah P (premis)
Sebagian P adalah S (simpulan)
Contoh : udara merupakan hal terpenting bagi makhluk hidup (premis)
              semua makhluk hidup membutuhkan udara (simpulan)
2.    Semua S adalah P (premis)
Tidak satu pun S adalah Tak-P (simpulan)
Contoh : semua pisau itu tajam jika sering diasa (premis)
tak ada satu pisau pun yang tak tajam jika sering diasa (simpulan)
3.    Tidak satu pun S adalah P (premis)
Semua S adalah Tak-P (simpulan)
Contoh : tidak satupun manusia yang sama seperti hewan (premis)
              semua manusia itu tak sama seperti hewan (simpulan)
4.    Semua S adalah P (premis)
Tidak satu-pun  S  adalah tak P (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S (simpulan)
Contoh : semua ular adalah melata (premis)
              tidak satupun ular adalah tak melata (simpulan)
              tidak satu pun tak melata adalah ular (simpulan)

penarikan kesimpulan secara tidak langsung yaitu penarikan yang dibutuhkan 2 premis sebagai data, dari kedua premis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan. Premis yang pertama bersifat umum, premis yang kedua bersifat khusus.
1.  Silogisme
Adalah proses suatu penarikan kesimpulan secara deduktif yang disusun dari 2 proposi (kenyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
Contoh : semua makhluk hidup akan mati (premis)
              manusia, hewan, tumbuhan adalah makhluk hidup (simpulan)
              jadi manusia, hewan, tumbuhan akan mati (simpulan)
2.  Entimen
Adalah sutu penalaran deduktif secara tidak langsung juga dapat dikatakan sebagai silogisme yang premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh : semua manusia dalah ciptraan Tuhan
              Dewi adalah manusia
              jadi Dewi adalah ciptaan Tuhan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar