Nama : Dewi Febriyanti
NPM : 21211955
Kelas :3EB22
Penalaran Deduktif
Penalaran adalah proses berfikir, mencari suatu
pemahaman atau penalaran dari suatu pengamatan atau peristiwa yang dapat menghasilkan suatu pengertian atau
kesimpulan.
Deduktif yaitu metode berfikir yang berawal dari hal-hal umum dan
kemudian dihubungkan kedalam bagian-bagian khusus (umum-khusus).
Jadi yang dimaksud dengan penalaran deduktif adalah penalaran pada suatu peristiwa umum yang
kebenarannya sudah diketahui atau dipercaya dan diakhiri pada sutu kesimpulan
yang bersifat lebih khusus.
Jenis-jenis
penalaran deduktif:
1.
Silogisme Katagorial : Silogisme
yang terjadi dari 3 proposi
2.
Entimen :
Silogisme yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan
maupun tulisan kemudian hanya dikemukakan hanya premis minor dan simpulan
3.
Silogisme
Akternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif
4.
Silogisme
Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berproposisi
konditional hipotesis
Didalam penalaran deduktif juga terdapat penarikan
kesimpulan. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi 2 yaiutu :
1.
Penarikan
kesimpulan secara langsung
2.
Penarikan
kesimpulan secara tidak langsung
Penarikan kesimpulan secara langsung yaitu penarikan kesimpulan yang diambil secara premis.
Premis adalah posisi tempat menarik suatu kesimpulan.
1.
Semua S adalah P (premis)
Sebagian P adalah S (simpulan)
Contoh
: udara merupakan hal terpenting bagi makhluk hidup (premis)
semua makhluk hidup membutuhkan udara (simpulan)
2.
Semua S adalah P (premis)
Tidak satu pun S adalah Tak-P (simpulan)
Contoh
: semua pisau itu tajam jika sering diasa (premis)
tak ada satu pisau pun yang
tak tajam jika sering diasa (simpulan)
3.
Tidak satu pun S adalah P (premis)
Semua S adalah Tak-P (simpulan)
Contoh
: tidak satupun manusia yang sama seperti hewan (premis)
semua manusia itu tak sama seperti hewan (simpulan)
4.
Semua S adalah P (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak
P (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S (simpulan)
Contoh
: semua ular adalah melata (premis)
tidak satupun ular adalah tak melata (simpulan)
tidak satu pun tak melata adalah ular (simpulan)
penarikan kesimpulan secara tidak langsung yaitu penarikan yang dibutuhkan 2 premis sebagai data,
dari kedua premis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan. Premis yang
pertama bersifat umum, premis yang kedua bersifat khusus.
1. Silogisme
Adalah
proses suatu penarikan kesimpulan secara deduktif yang disusun dari 2 proposi
(kenyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
Contoh
: semua makhluk hidup akan mati (premis)
manusia, hewan, tumbuhan adalah makhluk hidup (simpulan)
jadi manusia, hewan, tumbuhan akan mati (simpulan)
2. Entimen
Adalah
sutu penalaran deduktif secara tidak langsung juga dapat dikatakan sebagai
silogisme yang premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui.
Contoh
: semua manusia dalah ciptraan Tuhan
Dewi adalah manusia
jadi Dewi adalah ciptaan Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar