Resensi Buku Surat Kecil Untuk Tuhan
Nama : Dewi Febriyanti
NPM : 21211955
Kelas :3EB22
Identitas buku :
Judul Buku/Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerjemah : -
Penerbit : Inandra
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta, 28 September 2011
Edisi : ke-8
Tebal Buku : vii+232
Didalam novel ini
menceritakan kisah nyata seorang gadis remaja yang bernama Gita Sessa Wanda Cantika yang berjuang
melawan kanker ganas atau dalam ilmu
kedokteran disebut Rabdomiosarkoma (kanker jaringan lunak). Gita Sessa Wanda
Cantika merupakan peran utama didalam novel ini, yang divonis menderita kanker
ganas dan diprediksi umur hidupnya tinggal 5 hari lagi. Kanker Rabdomiosarkoma
(kanker jaringan lunak) menggerogoti sebagian wajahnya. Gita atau dikenal
dengan nama Keke terus berjuang melawan penyakitnya, keke tidak pernah
menyesali penyakit yang diberikan Tuhan olehnya. Keke terus melakuakan
aktivitas sebagai seorang murid yang terus bersekolah dan menjalani
hari-harinya dengan semangat dan tersenyum tanpa memperlihatkan kesedihan
penyakit yang dideritanya.
Ayah keke yang bernama Joddy
Tri Aprianto beserta keluarganya masih merahasiakan penyakit kanker yang ganas
ini kepada putrinya, bagaimanapun sang ayah tidak tega memberitahukan penyakit
ini kepada keke. Ayah keke pun berjuang untuk kesembuhan putrinya, hingga
mencari pengobatan alternatih keseluruh Indonesia. Perjuangan sang ayah tidak
pantang menyerah demi menyelamatkan kehidupan putrinya. Tapi perjuangan
tersebut nihil tidak ada satupun pengobatan alternatif yang mampu menyembuhkan
penyakit Gita Sessa Wanda Cantika.
Keke pun bertanya-tanya
sebenernya penyakit apa yang diderita olehnya. Dan pada akhirnya keke pun
mengetahui bahwa dia menderita kanker ganas. Ia pun tidak marah atau tidak
kecewa kepada siapapun yang merahasiakan penyakit tersebut kepada dirinya.
Dengan kebesaran hatinya ia menerima dengan ikhlas dan terus berjuang untuk
melawan penyakit tersebut. Keke tetap memperlihatkan senyumnya kepada setiap
orang dan menunjukan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih
mampu berprestasi dan hidup normal didaerah lingkungan tempat ia bersekolah.
Sang ayah pun masih tetep
berjuang untuk kesembuhan putrinya, dan akhirnya ayah Keke kembali pada ilmu
kedokteran (medis). Menurut dokter ada cara yang dapat membunuh kanker tersebut
yaitu dengan cara kemotrapi. Ayah keke pun menyetujui asalkan putrinya bisa
sembuh dari penyakitnya. Akhirnya keke pun menjalani kemotrapi tersebut, dengan
menjalani kemotrapi Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan
selama 6 bulan menjalani kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti
wajahnya. Perjuangan Keke pun sangat berat karena sekali kemotrapi mampu
merontokan rambut Gita dan Gita pun harus menjalani 25 kali kemotrapi untuk dapat
sembuh.
Kebesaran Tuhan pun terjadi
akhirnya Gita Sessa Wanda Cantika atau Keke dapat sembuh dari penyakit kanker
ganas tersebut. Keluarga serta sahabat-sahabat Gita pun sangat senang karena
perjuangan gita selama ini membuahkan hasil. Tuhan memberikan kesempatan hidup untuk
Gita lebih lama dari sebelumnya yang sudah divonis bertahan hidup hanya 5 hari
dan akhirnya bisa bertahan hingga 3 tahun lamanya. Kebahagiaan yang dipancarkan
oleh wajah Gita sangat berarti bagi keluarga serta sahabat-sahabatnya. Keluarga
Keke pun mengadakan pesta kecil-kecilan untuk kesembuhan keke.
Tak lama kemudian kanker
tersebut pun balik lagi, namun dengan tempat yang berbeda yaitu dipelipis mata
sebelah kanan. Keke sadar bahwa nafasnya didunia ini tidak akan lama lagi. Ia
pun tidak marah kepada Tuhan, kenapa hal ini terjadi kepada dirinya. Akhirnya
sang ayah pun mencoba kembali ke profesor yang sebelumnya sudah membunuh kanker
ganas tersebut. Kemotrapi pun dijalani Keke dan seluruh rambut keke rontok tak
tersisa. Tapi sepertinya kanker tersebut sudah kebal oleh bahan kimia yang
disalurkan ketubuh Keke. Kondisi Keke semakin parah, kanker itu mulai menyebar
keseluruh tubuh, paru-paru, jantung dan organ-organ tubuh lainnya. Walaupun
kondisi Keke semakin parah, yang patut diacungkan jempol yaitu kegigihan dan
semangat Keke untuk belajar dan bersekolah bahkan disaat tangan dan kakinya
sudah tidak mampun digerakkan lagi.
Waktupun berlalu dan kondisi
keke tak kunjung membaik dan akhirnya ia harus dirawat inap lagi di RSCM dan
mengalami koma selama 3 hari. Selama Keke koma sang ayah mendapatkan kabar yang
begitu membanggakan bahwa Keke mejadi juara 3 dikelas. Sang ayah pun tak
percaya bagaimana bisa Keke juara 3 dikelasnya? Selama ini Keke jarang masuk
karena harus mejalani pengobatan utuk menyembuhkan penyakitnya. Betapa
bahagianya keluarga Keke mendengar berita tersebut. Bahwa perjuangan Keke
selama ini tidak sia-sia.
Selama 3 hari koma dan
akhirnya dokterpun menyerah terhadap kanker yang diderita Keke. Di nafas
terakhirnya Keke menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan. Surat yang berisi
kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi didunia
ini yang terjadi pada siapapun. Tanggal 25 Desember 2006 Gita Sessa Wanda
Cantika menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarga Gita serta sahabat-sahabatnya
sudah mengikhlaskan kepergian Gita untuk selamanya.