Nama : Dewi Febriyanti
Kelas : 3EB22
NPM : 21211955
Penalaran Induktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran dari peristiwa yang bersifat
khusus yang dihasilkan dari hasil pengamatan dan menghasilkan suatu kesimpulan
yang bersifat umum (khusus-umum).
Contoh penalaran induktif :
Manusia butuh
makan, hewan butuh makan, tumbuhan butuh makan. Jadi semua manusia butuh makan.
Penalaran induktif
dibagi menjadi 3 :
1. Generalisasi
Adalah
proses penalaran yang bertolak dari fenomenal individual menuju kesimpulan umum.
Contoh
:
·
Maudy
ayunda adalah artis yang memiliki wajah cantik
·
Jessica
Iskandar adalah artis yang memiliki wajah cantik
Generalisasi : semua bintang film memiliki wajah cantik. Pernyataan “semua
bintang film berwajah cantik” tetapi hanya memiliki kebenaran probabilitas
karna belum pernah diselidiki kebenaranya. Contoh kesalahannya : Eli Sugigi
juga artis tetapi tidak memiliki wajah cantik.
Generalisasi dibagi menjadi 2, yaitu :
A. Generalisasi
Sempurna
Yaitu
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidik
semua.
Contoh
:
·
Kejahatan
yang terjadi di Negara Indonesia
B. Generalisasi
Tidak Sempurna
Yaitu
generalisasi yang dimana kesimpulan yang diambil dari sebagian fenomena yang
diselidiki kemudian diterapkan untuk semua fenomena yang diselidiki.
Generalisasi Tidak Sempurna ini dapat menghasilkan kebenaran bila diuji dengan
benar.
Misalnya
:
Untuk
menguji apakah seluruh orang Indonesia suka makan nasi? Untuk itu diperlukan ratusan
sampel untuk menyimpulkannya.
Contoh
:
·
Tidak
seluruh orang Indonesia suka makan nasi
Untuk prosedur
pengujian yang diperlukan untuk menyimpulkan Generalisasi Tidak Sempurna
diperlukan
a.
Jumlah
sampel yang diteliti terwakili
b.
Sampel
harus bervariasi
c.
Mempertimbangkan
hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/tidak umum
2. Analogi
Adalah
membandingkan 2 macam hal yang berbeda. Tetapi dalam penalaran ini kita hanya
memperhatikan persamaannya tanpa memperhatikan perbedaannya.
Contoh
:
·
Untuk
menjadi orang yang sukses dibutuhkan kerja keras dalam berusaha, keyakinan,
belajar dengan tekun, disiplin dalam hidup. Begitu juga ingin menggapi
cita-cita dibutuhkan keyakinan, kerja keras, belajar, dan displin. Jadi jika
ingin menjadi orang yang sukses dan jika ingin menggapai cita-cita dibutuhkan
keyakinan, belajar dengan tekun, kerja keras dalam berusaha, dan disiplin dalam
hidup.
Tujuan penalaran analogi :
1.
Analogi
dilakukan untuk meramalkan kesamaan
2.
Analogi
dilakukan untuk menyingkap kekeliruan
3.
Analogi
dilakukan untuk menyusun klasifikasi
Jenis-jenis analogi :
1. Analogi
Induktif
Yaitu
analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, setelah
itu ditarik kesimpulan dari dua fenomena tersebut, dimana fenomena pertama
terjadi juga difenomena kedua
Contoh
:
·
Randy
mampu mendapatkan peringkat pertama dikelasnya karena rajin belajar. Begitu
pula Dewi juga mampu mendapatkan peringkat pertama dikelasnya jika rajin
belajar.
2. Analogi
Deklaratif
Yaitu
metode untuk menjelaskan atau menegaskan
sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Cara
ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima
apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh
:
·
Deklaratif
untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala
negara dengan warga negaranya. Begitupula
manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara
akal dan hati.
3. Kausal
Adalah
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan, dengan menghubungkan
fakta yang satu dengan fakta yang lain. Kemudian sampai pada kesimpulan yang
menjadi sebab dari fakta itu atau juga sampai pada akibat dari fakta itu.
Macam-macam hubungan kausal :
1. Sebab
- Akibat
·
Pembuangan
sampah sembarangan dapat mengakibatkan banjir
2. Akibat
- Sebab
·
Raffa
dapat juara pertama disebakan rajin belajar setiap hari
3. Akibat
– Akibat
·
Tadi
pagi terjadi kecelakaan dijalan raya, akibatnya jalan raya tersebut ditutu
untuk sementara
Sumber :